Rabu, 30 Oktober 2019

Mahasiswa KUDA PONI Jadikan ULM Terkemuka dan Berdaya Saing



28 Oktober lalu, kita baru saja memasuki Hari Sumpah Pemuda, teringat begitu banyak perjuangan dan pergerakan oleh para pemuda untuk negeri. Agustus kemarin, kita juga merayakan hut kemerdekaan negara tercinta, terhitung sudah 74 tahun Indonesia merdeka. Secara teori kita bebas dari jajahan negara asing, tapi apakah saat ini kita benar-benar merdeka? Jujur, saya sebagai orang awam berpendapat Indonesia belum sepenuhnya merdeka.

Setiap pagi saya melihat kehidupan sekitar, masih banyak orang-orang tertindas oleh pemimpin yang tidak merdeka dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Siang, saya melihat orang-orang lemah yang tidak merdeka dari kemiskinan. Sorenya, saya melihat orang-orang buangan yang tidak merdeka dari kebodohan dan malamnya saya melihat orang-orang yang terkena ujaran kebencian dari orang-orang yang tidak merdeka dari inteloran.

Miris rasanya, semoga tahun ini berbeda. Allah merdekakan Indonesia melalui kita orang-orang pilihan untuk bela negara. Sudah saatnya kita bangkit, kita berikan apa bisa kita beri, apalagi Indonesia sudah melaksanakan dan memutuskan hasil pemilu. Mari kita dukung jika program-programnya baik, jika sebaliknya ayo kita perbaiki dengan solusi. Periode ini, presiden Jokowi dalam pidatonya mengusung slogan “SDM Unggul Indonesia Maju”. Artinya fokus Indonesia kedepan pada pembangunan sumber daya manusia.

Sebelum arahan pak Presiden, tidak jauh-jauh di Kalimantan Selatan lebih dulu mencetak SDM yang unggul melalui UniversitasLambung Mangkurat (ULM) yang terkemuka dan berdaya saing. ULM adalah Universitas tertua di Kalimantan yang resmi berdiri sejak 1 November 1960. Perjalanan yang panjang, di bawah nahkoda Rektor Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc. dan perjuangan tokoh sebelumnya, ULM mendapat akreditasi A.

Sebagai mahasiswa ULM angkatan 2015, saya mengikuti dan merasakan kemajuan ULM melalui keberhasilan program dan kebijakan Bapak Rektor (periode 2014-2018). Banyak peningkatan yang sebelumnya tidak ada, sekarang menjadi nyata. Terutama menyangkut lahan basah yang menjadi fokus visi ULM, yaitu Terwujudnya ULM sebagai Universitas terkemuka dan berdaya saing di bidang lingkungan lahan basah.

Tidak hanya penelitian dan pengabdian para akademisi ULM bertema lahan basah yang terlihat, tetapi produknya juga, seperti forest tea, forest coffee, forest powder, forest instant dst. yang dapat dilihat dan dibeli melalui Katalog Produk PHLB sekalian saya bantu promosikan hehehe...

Dalam mewujudkan ULM sebagai pusat unggulan lahan basah nasional. Kami sebagai mahasiswa juga dilibatkan melalui mata kuliah Pengenalan Lingkungan Lahan Basah (PLLB). Saya sangat setuju dengan program ini. Apapun jurusan dan keahlian yang kami geluti, pengenalan Lahan Basah terhadap mahasiswa merupakan langkah yang tepat. Siapa tahu diantara kami ada yang tertarik untuk melakukan sentuhan di bidang ini. Walaupun tidak sekarang, bisa saja setelah lulus sebab wilayah kalimantan didominasi oleh lahan basah. Tentunya banyak peluang yang bisa kami ambil dan ciptakan.

Sejauh ini ULM memang layak dikatakan sebagai Universitas yang unggul di bidang Lahan Basah, apalagi ketika saya teman-teman menjadi perwakilan ULM di ajang KMI Expo 2018 yang berlangsung di IPB. Waktu itu saya menyuguhkan beberapa produk lahan basah untuk mengisi stand ULM seperti teh kelakai dan pasak bumi instan. Banyak pengunjung memberikan tanggapan baik, mereka takjub setelah menyicipi produk tersebut.


Namun jika berbicara bidang lain, apakah ULM sama? Tetap menjadi terkemuka dan berdaya saing? Mudah jawabnya ULM sangat mampu bahkan Go International.
Berikut dasar opini saya:
  • Dengan dibangunnya 12 Gedung baru yang siap digunakan sebagai fasilitas penunjang.
  • Jumlah Guru besar terus bertambah yang menyebar di semua fakultas, ini akan mempercepat peningkatan kompetisi.
  • Angka publikasi jurnal international maupun nasional meningkat.
  • Abjad akreditas Program Studi terus berganti didominasi A.
  • Ikatan Alumni yang kuat dan kontribusinya yang nyata untuk ULM.
Tidak hanya itu, ketika saya menghadiri Dies Natalis ULM yang ke-61. Saya mendengar pidato Rektor dengan semangat mudanya. Beliau melanjutkan apa yang ia visikan sebelumnya ke periode baru (2018-2022). Bahkan yang menarik, pandangan saya terfokus ke beberapa mahasiswa Asing yang belajar/berkuliah di ULM kebetulan mereka berhadir menikmati acara. Kebahagiaan saya memuncak ketika sesi pemberian reward kepada para dosen yang berhasil meraih paten.

Lalu, apakah poin-poin di atas sudah cukup untuk menjadikan ULM Terkemuka dan Berdaya Saing?
Dengan tegas saya jawab belum cukup?

Kenapa? Untuk menjadikan Universitas yang terkemuka dan berdaya saing. ULM butuh peran Mahasiwa KUDA PONI. Mahasiwa tersebut tidak seperti jenis pada umumnya yang cuma kuliah pulang (kupu-kupu), kuliah rapat (kura-kura), atau yang paling parah mahasiswa yang hobinya kuliah nangis (kunang-kunang).

Mahasiswa KUDA PONI adalah mahasiswa yang menghabiskan waktunya untuk KUliah, DAkwah, Prestasi, Organisasi, Ngaji dan Istighfar (intropeksi). Walaupun keberadaannya langka, mahasiswa jenis ini, menjadi aset penting bagi ULM. Si Kuda Poni akan mempengaruhi orang-orang disekitarnya untuk maju dan terus bertumbuh. Biar semakin jelas, saya akan membahas satu persatu poin KUDA PONI. Jadi kalau ada yang mau hijrah ke jenis ini silakan.


1. Kuliah (KU)
Si Kuda Poni tidak menjadikan kampus sebagai tempat untuk menunjukkan harta orang tua siapa yang paling kaya. Tapi sebagai tempat yang disediakan, untuk siapa yang mau belajar. Baik secara akademik, skill, sikap, sosial dan saling berbagi. Bagaimanapun sibuknya, ia selalu ingat tujuan utamanya sebagai mahasiswa yaitu kuliah. Si Kuda Poni akan mengusahakan dengan baik nilai akademiknya.










2. Dakwah (DA)
Si Kuda Poni dakwahnya dengan prestasi. Ini ia lakukan agar teman-temannya mudah terpengaruh dan mengikuti. Ia meyakini semakin sering mengajak orang kepada kebaikan maka dirinya akan terkena imbasnya. Seperti melempar bola ke dinding. Semakin kencang ia lembar, maka pantulannya semakin besar pula.
Si Kuda Poni selalu berusaha menjadi lampu. Sejatinya Ia berdakwah untuk dirinya sendiri. Ibarat lampu, padahal cahayanya untuk menerangi diri pribadi karena begitu besar maka orang-orang disekitar juga ikut kena penerangan.

3. Prestasi (P)
Kenapa “P” yang dimaksud prestasi bukan pacar atau pekerjaan. Si Kuda Poni tahu, bahwa dengan prestasilah semua itu akan terjuwud. Ketika ia berprestasi maka wanita dan pekerjaan akan berdatangan dengan sendirinya. Hehehe... 

Ia berprestasi untuk mengharumkan nama almameter dan menjadi kebanggan orang-orang tersayang. Selebihnya seperti uang hadiah, jalan-jalan gratis hanya bonus.






4. Organisasi (O)
Si Kuda Poni berorganisasi untuk mengembangkan dirinya. Ia belajar menjadi anggota yang baik. Jika diberi amanah menjadi pemimpin maka ia akan menjadi pemimpin yang baik pula. Dari organisasi ia belajar mencapai tujuan bersama, menambah relasi, memecahkan masalah, membentuk emotional yang baik dan segudang manfaat lainnya.











5. Ngaji (N)
Selain ilmu keduniaan yang ia pelajari di perkuliahan. Si Kuda Poni tidak lupa memperdalam ilmu agamanya melalui pengajian-pengajian baik di kampus ataupun di sekitar tempat tinggalnya. Ia ingin menjadi mapan dan beriman. Percuma hafal teori macam-macam, lancar berbagai bahasa asing tapi terbata-bata membaca Al-Qur'an. Tidak tahu aturan agama, kalau sudah begini apa kata Allah dan Rasulnya?









6. Istighfar (I)
Setelah berupaya maksimal, SI Kuda Poni menyempatkan dirinya untuk beristighfar. Ia merenungi dosa-dosanya dan berusaha menjadi lebih baik ke depannya. Ia menyadari bahwa dirinya manusia biasa yang kadang berbuat kesalahan dan kepadaNya-lah Ia kembali.














Mahasiswa KUDA PONI memang unik tapi keberadaannya sangat dibutuhkan oleh ULM. Si Kuda Poni akan selalu memberikan kontribusi terbaik untuk almameter kuning kebanggaannya, baik semasa kuliah maupun setelah wisuda.

Faktanya sebentar lagi rata-rata usia penduduk di Indonesia akan didominasi oleh para milenial (generasi muda). Indonesia juga sudah menetapkan ibu kota barunya yang berada di Pulau Kalimantan. Banyak SDM baru yang diperlukan oleh pemerintah guna mempercepat kemajuan Indonesia. ULM berada di letak yang strategis sehingga harus sedini mungkin mempersiapkannya.

Saya yakin Mahasiwa KUDA PONI-lah yang melengkapi untuk membawa Universitas Lambung Mangkurat semakin terkemuka dan berdaya saing, sehingga menjadi kampus Idaman, tempat di mana para SDM unggul dicetak dan berkumpul.

Ditulis oleh Nazarudin Syah, Identitas kebanggaannya J1F115043.

#ULM #UniversitasLambungMangkurat #ULMTerkemukadanBerdayaSaing
#ULMGoInternational #ULMKampusPilihanku #MahasiswaULM #MahasiswaBanjar

Kamis, 28 Maret 2019

Belajar Dari Kucing

Pernah lihat Kucing, hewan mamalia yang tidak bertelur, punya empat kaki tidak punya tangan, berkumis tapi tidak berjanggut. Jenis hewan ini beragam dari yang tidak berambut sampai dengan yang berambut. Kucing punya kelebihan mampu menyusui anaknya beberapa sekaligus, berbeda dengan Ibu kita yang hanya punya dua gunung sebagai sumber daya, eits maaf jorok.

Foto hasil kawan-kawan KKN saat memberanding Produk Kerajinan Purun

Kucing kadang silaturrahmi ke berbagai tempat salah satunya adalah rumah. Menurut saya Ia tidak sopan karena tidak pernah memakai celana apalagi kalau mau masuk ke rumah, ia tidak pernah mengucap salam. Mau banget saya ngajarin tapi bingung gimana caranya?

 
Foto saya dengan kucing jenis main coon
Tempat favorit hewan ini adalah ruang dapur yang biasa digunakan untuk memasak, menyimpan atau menaruh makanan. Tidak hanya di kota, di pedesaan hewan ini juga banyak. Kucing dekat dan terbiasa hidup berbaur dengan manusia, tapi kalau diajak ngobrol tidak pernah nyambung tuh, apapun yang kita katakan mereka akan jawab meong-meong dengan panjang nada yang beragam hehehe... Sebagai anak IT saya prihatin pernah punya ide buat bikin Aplikasi penerjemah bahasa kucing untuk dijadikan skripsi. Niat tersebut tidak jadi, takutnya kalau benar-benar berhasil, aplikasi tersebut mampu membuat bangsa manusia dan kucing saling mengerti berkomunikasi sehingga berpeluang bagi manusia untuk memanfaatkan kucing. Kalau mereka suruh beli rokok atau sayur di pasar gimana? Kasihan tukang suruhnya karena harus membayar upah lauk setelah misi selesai hehehe...

Maaf jika basa-basi di atas terkesan merendahkan bangsa kucing. Nih saya klarifikasi, kucing hewan mulia lo, ia juga disayangi Rasulullah. Puaskan, cukup basa-basinya, lalu apa pelajaran yang bisa kita ambil dari hewan ini. Guru saya pernah bilang :
Kita sering memperlakukan agama layaknya memperlakukan kucing
Ketika kita makan yang kita beri kepada kucing sisa-sisanya saja seperti tulang-tulang ikan, nasi campur aduk dan makanan bekas lainnya. Masih syukur jika diberi, kadang ada juga yang tak segan mengusir itu si kucing dengan sapu atau pukulan keras kame-hame-ha.

Begitu pula dalam perkara agama. Baik harta, waktu dan pikiran yang kita berikan hanyalah sisa-sisanya saja. Kita punya waktu 24 jam. Setelah perkara dunia yang kita utamakan, berapa banyak sisa waktu untuk agama? Jangankan meluangkan waktu untuk yang sunah, yang wajib saja kadang tidak peduli. Ketika adzan berkumandang nanti dulu deh, nanggung nih kerjaan, setelah usai dan waktu pergantian shalat mau datang baru shalat. Itupun dengan secepat mungkin. Ya Rabb, maafkan hamba yang penuh dosa.

Kemudian kalau bersedekah, padahal punya uang berlimpah, buka dompet eh pilah-pilah. Mayoritas uang di dalamnya berwarna merah (seratus ribuan) yang kita jumput malah uang terkecil sepakati saja dua ribuan, karena uang seribuan kertas sudah langka hehehe... Tidak hanya itu pemirsa, sangking pelitnya matanya melotot untuk membandingkan uang mana yang paling buruk rupa kalau ada yang sobek bercabik-cabik sekalian. Ya Rabb, ampuni hamba yang penuh dosa.

Hal di atas terjadi karena sebagian berpendapat saya masih muda nanti saja kalau sudah tua, jabatan saya masih rendah nanti saja kalau sudah naik, dosa saya masih sedikit nanti saja. Gawat kalau sudah begini, cepat-cepatlah mengingat kematian.

Demikian postingan kali ini, saya akhiri dengan Istighfar dan doa. Semoga kita sadar untuk lebih memperdulikan kebutuhan rohani (agama) kita.

#kucing #cat #catlovers #pecintakucing

Sabtu, 05 Januari 2019

Pemipi Besar yang Kadang Bangun Meraihnya

Begitu banyak rancangan masa depan yang saya buat sedetil mungkin untuk diri yang lemah ini. Saya ingin lulus dengan IPK Cumlaude caranya begini. Ingin S2 di luar negeri beginilah caranya. Jadi pengusaha sukses ini yang harus saya lakukan dan masih banyak mimpi-mimpi lain yang saya rancang dan pikirkan dengan otak kecil ini. Seandainya disebutkan satu persatu mungkin yang mendengarkan tertidur pules. Hehe...
Rihlah Di Bukit Tahura Mandi Angin

Inilah saya seorang Alhalimin Kabira yang terlalu fokus untuk dunia. Siang dan malam saya habiskan, rintikkan peluh, cucuran semangat saya korbankan untuk dunia belaka. Padahal kebahagiaan di dunia ini tidak ada apa-apanya dibandingkan akhirat. Kebahagiaan di dunia ini diibaratkan seperti jari kelingking yang diculupkan kesebuah lautan, diangkat kepermukaan, maka akan jatuh setetes air. Setetes air itulah kebahagiaan di dunia sedangkan lautan yang tertetesi adalah kebahagiaan akhirat bahkan bisa lebih besar (Wallahu Alam Bissawwab).

Lebih-lebih kebagiaan di dunia ini hanya sementara, akhiratlah yang selama-lamanya. 1 hari di akhirat sama dengan 1000 tahun di dunia. Sayangnya, kenapa di dunia yang sebentar ini, kita tidak mau bersusah payah karena Allah?

Mulailah dari sekarang memantaskan diri dan memantapkan hati kepadaNya karena kematian tidak bisa ditebak kawan. Coba tanyakan dengan dokter hebat manapun, dukun sakti manapun pasti tidak akan bisa menjawab kapan kita meninggal dan di mana kita meninggal?

Orang kaya mati, orang miskin mati,
orang sehat mati, orang sakit apalagi,
yang muda mati, apalagi yang tua.
Mahasiswa mati, apalagi dosen.
Semua makhluk yang bernyawa mati kawan.

Seandainya kekayaan dapat membeli kematian, beruntunglah orang yang kaya, tetapi tidak kawan. Kematian itu, tidak bisa dibeli dan pasti terjadi, tidak memandang siapa orangnya entah Pejabat, Pegawai, Petani, Nelayan, Buruh, Atlet, Ustadz, Rasulullah pun meninggal kawan, tetapi yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah SWT.

Seandainya kematian bisa dicegah dengan hidup sehat. Beruntunglah orang yang sehat, tetapi tidak kawan, berapa banyak orang sehat yang hari ini tidak kenapa-napa besoknya meninggal dunia? Berapa banyak atlet, binaragawan yanag mati? Berapa banyak orang yang sakit parah, sakit ini, sakit itu tetapi masih hidup?
Kematian tidak bisa dicegah kawan, jika Allah menghendaki detik inipun kita bisa mati kawan, tetapi yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah SWT.
Seandainya kematian hanya terjadi ketika tua. Beruntunglah anak-anak muda, tetapi tidak kawan. Berapa banyak anak muda yang mati karena hal sepele? Berapa banyak anak muda yang mati karena obat-obatan, mabuk-mabukan? Berapa banyak orang tua yang sampai sekarang masih hidup kawan? Tetapi yang membedakan adalah ketaqwaan kepada Allah SWT.

Sejak tulisan ini dibuat, saya sadar impian duniawi yang buat harus diubah. Dulu anda boleh menyebut saya seorang Pemimpi Besar, tapi sekarang sebutlah Pemimpi Besar yang Sederhana. Sederhana disini singkatan dari “Selalu Dermawan dan Rendah Hati Dimana-mana”. Amiin.

Kenangan Ke Alay'an Masa Maba 

Memang, Saya tetap menginginkan lulus dengan IPK Cumlaude tetapi dengan cara yang sederhana. Saya tetap ingin melanjutkan kuliah di luar negeri tetapi dengan cara yang sederhana. Saya selalu ingin menjadi Pengusaha sukses tetapi dengan cara yang sederhana dan Saya tetap menginginkan impian lainnya tetapi meraihnya dengan cara yang sama yaitu “Sederhana”.

Ketika berada di atas memiliki keuangan yang cukup, kesehatan yang baik mampukah saya tetap dermawan. Ketika berada di bawah memiiliki keuangan yang pas-pasan, kesehatan yang kurang, saya tetap harus menjadi Dermawan.

Ketika jabatan berada di puncak, bukan kesombongan yang saya pamerkan tetapi kerendahan hati yang saya tunjukkan. Ketika dunia berada di dalam genggaman saya tetap akan rendah hati menjadikan Akhirat hal yang diutamakan.

Nyatanya semua di atas hanya omong kosong. Doa dan usaha yang saya kerahkan tidak sebanding dengan impian besar yang saya inginkan. Rasa malas dan mager masih menjadi teman yang sulit dipisahkan. Jadi saya lebih pantas disebut Pemimpi besar yang kadang bangun untuk meraihnya.

Demikian...

#pemimpibesar #alhaliminkabira

Minggu, 30 Desember 2018

Keseruan Kuliah di Ilkom (Bagian 1)

Di belahan bumi ini masih banyak orang awam yang beranggapan bahwa kuliah di Ilkom itu begini-begini, ada yang mengganggap ngetik-ngetik saja sampai dengan yang ekstrim mereka mengganggap anak Ilkom itu serba bisa. Kalau PC, printer rusak, HP error anak ilkom bisa memperbaiki, ngedit foto bisa dong, bikin video gampang, ngehack wifi tetangga kecil, buka akun sosmed yang lupa password mudah dan keajaban lainnya yang sebenarnya bukan jati diri kami.
*sudah saya research kecil-kecilan

Foto Edisi Makrab Kelompok Kalkulus Senang PHP

Begini bapak, abang, paman, acil, mba, ading dan orang-orang yang masih beranggapan salah mengenai anak ilkom.
Saya terangkan, kuliah di Ilmu Komputer, kami identik dengan computer programming (menyusun algoritma untuk membuat/mengembangkan software). Kami juga mempelajari metode-metode yang bisa kami terapkan ke berbagai studi kasus. Kami tidak selevel dengan anak-anak SMK yang jago perbaiki komputer, desain grafis, ngoding (sebatas programmer) kami dididik lebih ke analisisnya. 


Semoga terjawab.

Lantas bagaimanakah kuliah di ILKOM FMIPA ULM?
Tulisan ini adalah rangkuman hasil seleksi kisah saya selama kuliah di Ilkom sejak pertama kali menginjakkan kaki hingga sekarang tinggal berapa langkah lagi menuju S.Kom. Aamiin...
Supaya lebih mudah dipahami saya membuatnya menjadi poin-poin sebagai berikut :

A. Menikmati Masa MABA dengan Apik
Menurut saya maba adalah masa peralihanmu dari seorang ‘bocah’ (anak SMA) menjadi dewasa (mahasiswa). *Bocah disini bukan bermaksud merendahkan pelajar SMA
Pada masa inilah, waktu yang tepat buat kamu yang ingin tumbuh. Disini, kamu akan diuji dengan seleksi alamnya versi MIPA :

  1. Selesaikan Akademik
Jangan kaget bagi kamu yang beranggapan ingin cepat-cepat lulus SMA biar bebas dari tugas yang membelenggu. Justru di perkuliahan tantangan tugas semakin menjadi-jadi. Matakuliah bertema matematika pagi, siang, dan tengah malam menghantui. *hehehe 
Sudah selamat dari Kalkulus I datang lagi kakaknya si Kalkulus II apalagi bawa segerombolan temannya ALE, Matematika Diskrit dkk. *kayak film horor danur I dan danur II saja 
Belum lagi si Fisika yang datang tak diundang pulangnya menyisakan laporan setebal novel ayat-ayat cinta. *sekilas info itu novel kesukaan saya

Nasib seorang maba yang kuliah di Ilkom ujiannya tidak semudah itu ferguso, masih ada komplotan mata kuliah lain bertema pemrograman dan logika. Waktu maba dulu saya bertemu dengan Bahasa C. Mayoritas teman-teman tidak mengerti bahasa indah ini, mungkin karena mereka tidak menganggap Bahasa C=Cinta. Berbeda dengan saya yang menyukainya, semakin error semakin cinta. *error-error cinta
Foto Keluarga Besar ComputerScience15

Masalah akademik diatas, semuanya akan mudah jika melaluinya dengan suasana kekeluargaan. Teman yang jago ngoding atau ngitung anda harus bersyukur karena diberi kelebihan. Cara mensyukurinya adalah dengan berbagi, kamu bisa saja mengajarkan teman yang kesulitan. Bagi yang tidak suka, kamu harus bersabar & kerja keras dibandingkan teman-temanmu yang diberi kelebihan. Coba dulu, ada kemungkinan kamu tidak bisa karena belum mencoba, jika memang benar-benar tidak bisa, paling tidak kamu sudah berupaya mengerjakannya, sehingga kamu tidak terlalu merepotkan teman yang membantumu. Saya tahu hal diatas masih secara umum, ada beberapa rintangan akademik lain yang belum saya sebutkan. Ingat sebangai apapun kamu, tugas tetap harus dikerjakan dan dikumpul.

Saya ingat betul, bagaimana kita bermalam di hotel (MIPA 1) hehehe, ada yang tidur di teras, ada juga yang tidur dengan posisi duduk di gajebo. Nyamuk dan kopi menjadi sahabat agar tidak terlelap.

2. ?
[Bersambung...]

#kuliah #maba #anakilkom #persepsitentangilkom #kisahanakilkom

Jumat, 28 Desember 2018

Mengaji Menerangi Hati (Bagian 1)

“Barang siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.” (H.R Muslim)
Suatu ketika Rasulullah SAW menyampaikan ta’limnya di depan para sahabat radhiyallahu’anhum tiba-tiba datang seseorang dari perjalanan, ketika orang itu duduk, Beliau mengerlingkan mukanya. Tidak berapa lama orang tersebut lantas pergi keluar dari majelis ta’limnya. Kemudian terlihat wajah Rasulullah tersenyum. Setelah selesai ta’lim para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, ketika si fulan tadi masuk, engkau nampak mengerlingkan wajah, tapi beberapa saat kemudian setelah ia pergi engkau nampak tersenyum, ada apa gerangan wahai Rasulullah ?”

Foto Pengajian Di Mesjid Kampus Al-Baythar



Rasulullah menjawab,”Ketahuilah ketika orang itu datang, aku melihat wajahnya penuh dosa, dan ketika masuk ke majelis kita, aku melihat dosanya tergugurkan sehingga ketika orang tersebut keluar diampuni dosanya.” Kemudian sahabat kembali bertanya,”Bukankah orang tersebut tidak sengaja ikut majelis ta’lim (kebetulan lewat)”. Rasulullah menjawab,”Ketahuilah tidak ada yang dikecewakan ketika duduk di majelis ta’lim.”

Wahai saudara seimanku, apa kabar hari ini?

Bagi yang galau, gabut, malas, sedih, merana, sakit, atau kata lain yang mengisyaratkan kondisi negatif. Selesaikan baca postingan ini, paling tidak dapat mengurangi dosisnya *hehe aamin InsyaAllah

Di awal saya sengaja membukanya dengan keutamaan menuntut ilmu agama, itu baru 2 hadits, masih banyak keutamaan-keutamaan lain yang bisa anda cari agar semakin bersemangat dalam menuntut ilmu.

Berapa usiamu sekarang?
Sejauh ini, apa pernah pergi ke pengajian untuk menuntut ilmu agama?
Baik, apa aktifitas harianmu, kerja dimana, berapa gajimu?
Masih ingat, kapan terakhir kali datang ke pengajian?
Apa pendidikan terakhirmu? Apa gelarmu? Sarjana, Doktor, atau Profesor ya?
Apa pernah lubuk hatimu berniat mempelajari agama sebagaimana semangatmu ketika menuntut ilmu dunia?
Jawab dengan hati masing-masing ya! *jangan nangis dulu, ini belum klimak
Coba lihat itu si fulan kerjaannya nongkrong, pacaran, mabar main game 
*pengen nyebut merek gamenya tapi pernah main, gajadi hehe

Boro-boro ngajak ke pengajian, Dia mah tidak akan mau, buktinya orang lagi shalat malah ngumpul mencet HP main tembak-tembakan. Kawan, sebelum sibuk menggibah si fulan, emang anda pernah benar-benar mengajaknya!

Tidak usah bersibuk diri melihat dan merendahkah orang lain sedangkan diri pribadi tidak pernah kau renungkan. *sampai sini sediakan tisu dulu

Setelah sekian lama, akhirnya malam jum’at kemarin Allah hantarkan saya kembali hadir ke pengajian fiqih di mesjid kampus. Saya bertemu dengan wajah-wajah penuh nur yang tidak asing, bagi saya mereka adalah sahabat-sahabat surga aamin. Ketidakmampuanku menundukkan hawa nafsu dunialah yang menyebabkan lama tidak datang ke pengajian.

Padahal dulu saya bertekad setiap malam Jum’at tidak akan pergi ke acara lain kecuali pergi ke pengajian. Faktanya saya manusia yang lemah, kadang semangat beribadah dan kadang juga goyah. Untung Allah masih beri hidayah, malam itu begitu sejuknya hati. Saya bersyukur masih bisa belajar, mendengar nasihat-nasihat hikmah langsung dari seorang guru (ustadz).

Dari saya maba hingga sekarang, pengajian itu memang rutin diadakan setiap malam jum’at. Pengajiannya terbuka untuk umum walaupun yang hadir mayoritas mahasiswa. Setelah shalat maghrib berjamaah, acara dimulai dengan baca Yasin bersama-sama yang dipandu salah satu jama’ah. Suaranya merdu mendayu-dayu jujur waktu itu mata meneteskan air, hati bergejolak tidak seperti biasa, sadar akan diri selama ini jauh dariNya, betapa banyak dosa yang saya buat. Betapa banyak bab ilmu yang tertinggal. *nangis boleh

[Bersambung . . . ]

#yukngaji #mengaji #blogger

Sabtu, 22 Desember 2018

Panggil Saya Nazar

Assalamu’alaikum perkenalkan saya Nazarudin Syah, panggil saja Nazar jika ketemu ucapkan salam, berikan senyum dan sapa ya!

Selamat datang di blog pribadi saya, anggap saja rumah sendiri maaf disini tidak ada hidangan lain kecuali artikel-artikel yang saya kemas sebisa mungkin dengan pengalaman menulis yang minim.

Ini postingan pertama, sekilas info sayalah yang menjadi pembaca, pengomen, sekaligus pengunjung pertamanya. Sengaja, biar tidak ada rasa iri dan perkelahian. *hehe pede bener....

Sedikit gambaran diri, saya orangnya kurus tapi punya semangat yang gendut, tinggi badan 166 cm tidak terlalu tinggi tapi punya banyak mimpi yang ketinggian. Teman bilang senyum saya manis aamiin. Ini buktinya :
*download gratis, asal jangan dibawa ke dukun kasihan dukunnya hehe...

Saya lahir di kota seribu sungai (Banjarmasin).
*pernah saya hitung sungainya, ternyata tidak sampai seribu.
Sekarang saya kuliah dan menggeluti bidang IT.

Kenapa buat blog ini?
Supaya melatih skill menulis, hiburan kalau lagi gabut dan tentunya sebagai pengabadian momen. *hmmm

Apa saja kontennya?
Artikel-artikel yang berisi pengalaman hidup, file-file sekolah dan apa yang saya sukai.

Kapan saja rilis artikelnya?
Tidak stabil tergantung hati, saya usahakan dalam 1 bulan minimal 1.

Kapan main ke blog ini lagi?
*ini pertanyaan buat anda

Saya cukupkan dulu nantikan postingan berikutnya!

#postinganpertama #mulaimenulis